
Penyakit Ginjal Kronik (PGK): Gejala, Penyebab, dan Penanganan yang Perlu Diketahui
Apa Itu Penyakit Ginjal Kronik (PGK)?
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kondisi kerusakan struktur atau fungsi ginjal yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan. Penyakit ini berkembang secara perlahan dan sering kali tanpa gejala khas pada tahap awal, sehingga kerap terlambat terdeteksi.
PGK memiliki lima stadium, dan pada stadium akhir, pasien membutuhkan terapi pengganti ginjal berupa:
- Dialisis (hemodialisis atau dialisis peritoneal)
- Transplantasi ginjal
Gejala Penyakit Ginjal Kronik yang Perlu Diwaspadai
Beberapa gejala PGK yang umum meliputi:
- Edema (pembengkakan), terutama di kaki atau wajah
- Hematuria, adanya darah dalam urin
- Proteinuria, terdapat protein dalam urin
- Oliguria, penurunan produksi urin (<1 ml/kgBB/jam)
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Anemia, yang ditandai dengan wajah pucat dan mudah lelah
- Gangguan pertumbuhan, terutama pada anak-anak
- Kelainan tulang
- Demam berulang
- Sesak napas, akibat penumpukan cairan
Penyebab Penyakit Ginjal Kronik (PGK) pada Anak
PGK tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga dapat terjadi pada anak. Beberapa penyebab PGK pada anak meliputi:
- Kelainan bawaan ginjal dan saluran kemih
- Glomerulonefritis
- Sindrom nefrotik
- Penyakit autoimun seperti:
- Henoch-Schönlein purpura
- Lupus nefritis
- Infeksi saluran kemih berulang
- Hipertensi
- Diabetes Mellitus, meskipun lebih jarang pada anak-anak
Komplikasi Penyakit Ginjal Kronik yang Perlu Diantisipasi
Tanpa penanganan yang tepat, PGK dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, antara lain:
- Penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak
- Kelainan tulang
- Anemia kronis
- Hipertensi yang sulit dikontrol
- Dislipidemia (gangguan kadar lemak darah)
- Gangguan hormonal
- Ketidakseimbangan elektrolit, seperti hiperkalemia (kalium tinggi)
Kesimpulan: Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Ginjal Kronik
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan kondisi serius yang perlu dikenali sejak dini. Pemeriksaan rutin, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes, sangat penting untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut. Deteksi dini memungkinkan pengobatan yang lebih efektif dan mencegah komplikasi.
Source : dr. Ina Zarlina, Sp.A (K)