preloader
GERD PADA BAYI: KAPAN HARUS WASPADA?

GERD PADA BAYI: KAPAN HARUS WASPADA?

GERD pada bayi sering ditandai gumoh atau muntah setelah menyusu. Kapan harus waspada? Simak penyebab, gejala red flags, dan cara penanganan aman di rumah maupun di rumah sakit.

Apa Itu GER dan GERD pada Bayi?

Gastroesophageal reflux (GER) adalah kondisi umum yang terjadi pada lebih dari 50% bayi sehat, ditandai dengan gumoh atau regurgitasi isi lambung ke kerongkongan. GER umumnya bersifat normal (fisiologis) dan tidak berbahaya.

Namun, bila reflux menimbulkan gangguan signifikan seperti kesulitan makan, gagal tumbuh, atau rewel berlebihan, maka kondisi ini disebut gastroesophageal reflux disease (GERD) yang memerlukan perhatian medis.

Kapan GER Terjadi dan Apakah Berbahaya?

  • GER biasanya muncul sejak bayi berusia beberapa minggu.
  • Puncak keluhan terjadi pada usia 4 bulan.
  • Sekitar 70% bayi membaik di usia 6 bulan, dan mayoritas sembuh total pada usia 12–18 bulan.

Penyebab utama adalah sfingter esofagus bagian bawah yang belum matang, sehingga isi lambung mudah naik ke kerongkongan.

Faktor risiko GER menjadi GERD meliputi:

  • Prematuritas
  • Kelainan neurologis
  • Intoleransi protein susu sapi
  • Gangguan motilitas usus

Penanganan GER pada Bayi di Rumah

Penanganan pertama bukan obat, melainkan edukasi dan modifikasi pola makan:

  • Hindari pemberian susu dalam jumlah banyak sekaligus.
  • Susui bayi lebih sering dengan volume sedikit.
  • Jaga posisi bayi tegak saat dan setelah menyusu.
  • Tetap tidurkan bayi telentang (posisi aman SIDS), kecuali ada instruksi medis khusus.

Pemeriksaan Tambahan & Terapi Medis

Pemeriksaan lanjutan (seperti pH monitoring atau endoskopi) hanya diperlukan bila ada gejala red flags atau tidak ada perbaikan setelah intervensi awal.

Terapi obat (misalnya PPI atau antagonis H2) dapat diberikan dokter dengan indikasi jelas, mengingat adanya risiko efek samping.

Tanda Bahaya GERD pada Bayi (Red Flags)

Orang tua perlu segera membawa bayi ke dokter bila muncul gejala berikut:

  • Muntah berwarna hijau atau berdarah
  • Berat badan tidak naik sesuai grafik pertumbuhan
  • Rewel berlebihan, sulit tidur
  • Sulit makan atau menolak minum susu
  • Gangguan napas saat gumoh (misalnya tersedak, sesak, atau batuk kronis)

Kesimpulan

GER pada bayi biasanya normal dan akan membaik seiring pertumbuhan, namun orang tua harus waspada jika muncul tanda bahaya. Deteksi dini dan penanganan tepat dapat mencegah komplikasi seperti esofagitis dan gagal tumbuh.

👉 Jika bayi Anda menunjukkan gejala mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter anak atau fasilitas kesehatan terpercaya seperti RSAB Harapan Kita untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Narasuber: Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), FISQua – RSAB Harapan Kita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

The realization of safe and quality maternal and child health services with superior services of the Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Integrated Perinatal and Referral, and Assisted Reproductive Technology through teamwork, networking, and referral systems as well as the implementation of education, training, and research integrated with service activities.