
KENALI ASMA: GEJALA, PENGOBATAN, DAN JENIS OBAT ASMA YANG PERLU DIKETAHUI
Asma adalah salah satu penyakit pernapasan kronis yang banyak dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Penyakit ini ditandai dengan peradangan saluran napas, penyempitan bronkus, serta hiperresponsivitas terhadap pencetus tertentu. Mengenali gejala asma dan memahami pengobatannya sangat penting untuk mengendalikan kondisi ini dan mencegah serangan akut.
Apa Itu Asma?
Asma adalah kondisi kronis yang menyebabkan saluran napas mengalami peradangan dan penyempitan, sehingga menimbulkan kesulitan bernapas. Penderita asma memiliki saluran napas yang lebih sensitif terhadap berbagai pencetus.
Faktor Pencetus Asma:
- Debu dan tungau
- Asap rokok
- Udara dingin
- Infeksi saluran napas
- Olahraga berat
- Emosi dan stres berlebihan
Gejala Umum Asma:
- Sesak napas
- Batuk, terutama di malam hari atau dini hari
- Mengi (napas berbunyi seperti siulan)
- Dada terasa berat atau tertekan
Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala di atas secara berulang, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Tujuan Pengobatan Asma
Pengelolaan asma yang tepat bertujuan untuk:
- Mengontrol gejala sehari-hari
- Mencegah serangan asma mendadak
- Menjaga fungsi paru tetap optimal
- Meningkatkan kualitas hidup penderita
- Mengurangi risiko rawat inap atau kunjungan gawat darurat
Jenis Obat Asma dan Fungsinya
Pengobatan asma terbagi menjadi dua kategori besar, yaitu obat pengendali (controller) dan obat pereda (reliever).
A. Obat Pengendali (Controller Medication)
Digunakan setiap hari meskipun gejala tidak muncul, untuk menjaga kondisi paru tetap stabil.
Jenis-jenisnya:
- Kortikosteroid Inhalasi (ICS)
Contoh: Budesonide, Fluticasone, Beclomethasone
✅ Mengurangi peradangan pada saluran napas - LABA (Long-Acting Beta-2 Agonist)
Contoh: Salmeterol, Formoterol
⚠️ Harus dikombinasikan dengan ICS, tidak boleh digunakan sendiri - Kombinasi ICS + LABA
Contoh: Seretide (fluticasone + salmeterol), Symbicort (budesonide + formoterol) - LTRA (Leukotriene Receptor Antagonist)
Contoh: Montelukast
➕ Bisa digunakan sebagai terapi tambahan - Obat Imunomodulator (untuk kasus berat)
Contoh: Omalizumab (anti-IgE)
B. Obat Pereda (Reliever Medication)
Digunakan saat gejala muncul atau terjadi serangan asma.
Jenis-jenisnya:
- SABA (Short-Acting Beta-2 Agonist)
Contoh: Salbutamol, Fenoterol
⏱ Bekerja cepat dalam 5–15 menit, namun tidak boleh digunakan terlalu sering - Antikolinergik Inhalasi
Contoh: Ipratropium bromida
➕ Digunakan bersama SABA saat serangan berat - Kortikosteroid Sistemik (oral/injeksi)
Contoh: Prednison, Deksametason
💉 Digunakan dalam penanganan serangan akut berat
Pentingnya Deteksi Dini dan Konsultasi Rutin
Mengetahui gejala asma sejak dini sangat penting agar pengobatan bisa segera dimulai dan komplikasi dapat dicegah. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda menduga adanya gejala asma, terutama pada anak.
RSAB Harapan Kita hadir sebagai solusi terpercaya dalam penanganan asma anak dan keluarga Anda. Dengan fasilitas lengkap dan dokter spesialis yang berpengalaman, kami siap membantu mengelola asma secara optimal.
🔗 Pendaftaran online kini lebih mudah!
Kunjungi: https://daftar.rsabhk.co.id