
RSAB HARAPAN KITA TEKEN KERJA SAMA FELLOWSHIP NEONATUS


Jakarta, 7 Oktober 2025 – Sebagai Rumah Sakit Pengampu Nasional untuk Kesehatan Ibu dan Anak, RSAB Harapan Kita menegaskan komitmennya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan meresmikan kerja sama strategis bersama Kolegium Bedah Anak Indonesia.
Kerja sama ini berfokus pada penyelenggaraan Program Fellowship Bedah Neonatus, yang bertujuan mencetak ahli bedah anak unggul dan kompeten dalam menangani kasus bedah pada bayi baru lahir.
Kunjungan delegasi Kolegium Bedah Anak Indonesia dipimpin oleh Prof. dr. Gunadi, Ph.D., Sp.BA, Subsp.D.A(K) selaku Ketua Kolegium, dan diterima langsung oleh Direktur Utama RSAB Harapan Kita, dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas, MPH, MH.Kes, beserta jajaran direksi.
Tingkatkan Kompetensi dan Pemerataan Layanan Bedah Anak
Acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat kapasitas tenaga medis di bidang bedah neonatus, salah satu disiplin paling kompleks dalam bedah anak.
Dalam sambutannya, dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas menekankan pentingnya kolaborasi ini sebagai bentuk kontribusi RSAB Harapan Kita terhadap pengembangan kompetensi nasional.
“Program fellowship ini memiliki makna strategis bagi RSAB Harapan Kita dalam konteks nasional. Kami bangga menjadi bagian dari upaya pemerataan pelayanan bedah anak, sehingga akan lahir lebih banyak ahli bedah anak yang unggul dan berkompetensi sesuai standar kolegium,” ujar dr. Ockti.
“Langkah ini juga mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan anak di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Kolegium Tinjau Fasilitas Pelatihan
Usai penandatanganan PKS, Prof. Gunadi dan rombongan Kolegium Bedah Anak Indonesia melakukan hospital tour ke beberapa fasilitas unggulan RSAB Harapan Kita, termasuk Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
Kunjungan ini memastikan kesiapan sarana dan lingkungan belajar yang memenuhi standar tertinggi untuk pelaksanaan pelatihan subspesialisasi bedah neonatus.
Kerja sama ini menjadi langkah nyata RSAB Harapan Kita dalam memperkuat jaminan keselamatan, kualitas layanan, dan pemerataan tenaga ahli bedah anak di Indonesia, sekaligus memperkuat peran rumah sakit sebagai pusat rujukan dan pendidikan nasional di bidang kesehatan ibu dan anak.