preloader
Mengenal Malformasi Anorektal

Malformasi Anorektal: Pengertian, Penyebab, dan Penanganannya

Malformasi anorektal adalah kondisi kelainan bawaan yang mempengaruhi bagian anus dan rektum pada bayi baru lahir. Kondisi ini terjadi saat proses pembentukan anus dan rektum yang seharusnya terpisah dan terbuka, justru tidak sempurna atau tertutup. Kondisi ini menyebabkan gangguan buang air besar. Malformasi ini dapat berupa anus yang tidak terbentuk dengan sempurna, terdapat saluran anus yang berhubungan dengan saluran kemih dan kelamin, anus yang terletak pada posisi yang salah, atau bahkan tidak ada anus sama sekali.

Siapa yang Terkena Malformasi Anorektal?

Malformasi anorektal biasanya ditemukan pada bayi baru lahir, meskipun tingkat keparahannya berbeda-beda. Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi laki-laki daripada bayi perempuan. Faktor genetik dan lingkungan dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya kelainan ini, namun penyebab pastinya masih belum diketahui secara pasti.

Kapan Malformasi Anorektal Terjadi?

Malformasi anorektal terbentuk sejak masa perkembangan janin, yaitu pada trimester pertama kehamilan. Proses pembentukan anus dan rektum yang tidak sempurna dapat terjadi selama pembelahan sel dan pembentukan sistem pencernaan pada janin. Biasanya, kelainan ini dapat diketahui melalui pemeriksaan medis, seperti pemeriksaan fisik setelah bayi lahir atau melalui pemeriksaan pencitraan.

Mengapa Malformasi Anorektal Bisa Terjadi?

Penyebab pasti malformasi anorektal belum diketahui, namun beberapa faktor seperti kelainan genetik, infeksi, atau paparan zat berbahaya selama kehamilan dapat memengaruhi pembentukan saluran pencernaan pada janin. Faktor lingkungan dan genetik berperan besar dalam risiko terjadinya kelainan ini.

Bagaimana Malformasi Anorektal Dapat Diobati?

Penanganan malformasi anorektal memerlukan tindakan pembedahan yang tergantung pada tingkat keparahan kelainan. Operasi merupakan solusi utama untuk mengoreksi posisi anus atau membuka saluran pembuangan yang tertutup. Tindakan ini harus dilakukan secepat mungkin setelah diagnosis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti infeksi atau gangguan pencernaan. Pascaoperasi, anak akan membutuhkan perawatan medis lanjutan dan pemantauan rutin untuk memastikan fungsi saluran pencernaan.

Penanganan dan Proses Pemulihan

Setelah operasi, sebagian besar bayi dapat kembali normal dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Namun, dalam beberapa kasus, perawatan jangka panjang seperti terapi fisik atau prosedur lanjutan mungkin diperlukan, tergantung pada kompleksitas kondisi yang dialami. Orangtua perlu bekerja sama dengan dokter untuk memastikan pemulihan yang optimal bagi anak.

Artikel ini memberikan gambaran umum mengenai malformasi anorektal dan langkah-langkah penanganannya. Jika Anda mencurigai bayi Anda mengidap kondisi ini, segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah anak untuk diagnosis dan pengobatan lebih lanjut.

Narasumber: dr. Kozzy, Sp.BA

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan