preloader
MENGENAL ALERGI PADA BAYI

MENGENAL ALERGI PADA BAYI

Apa itu alergi ?

Alergi pada bayi dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti ruam kulit, gangguan pencernaan, atau masalah pernapasan, yang disebabkan oleh faktor makanan, lingkungan, atau bahan tertentu. Mengenali gejala dan penyebab alergi pada bayi sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan si kecil tumbuh dengan nyaman. Artikel ini akan membahas jenis-jenis alergi, cara mengidentifikasi pemicu, serta langkah penanganan yang tepat. Simak informasinya untuk melindungi buah hati Anda dari risiko alergi!

Dokter spesialis anak  RSAB Harapan Kita, dr. Tiara Nien Paramita, Sp.A menjelaskan Alergi adalah kondisi di mana tubuh seseorang bereaksi berlebihan terhadap zat-zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya. Zat-zat pemicu alergi ini disebut dengan alergen. Alergen bisa berupa berbagai macam hal, mulai dari makanan (seperti kacang, telur, atau seafood), serbuk sari, bulu hewan, debu rumah, hingga obat-obatan. Alergi pada bayi hingga orang dewasa

Tubuh kita memiliki sistem kekebalan yang berfungsi melindungi kita dari serangan penyakit. Sistem kekebalan ini akan mengenali dan melawan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh, seperti virus atau bakteri. Namun, pada orang yang alergi, sistem kekebalan tubuhnya justru salah mengira alergen sebagai zat yang berbahaya. Akibatnya, tubuh akan melepaskan zat kimia tertentu, seperti histamin, yang menyebabkan munculnya berbagai gejala alergi.

“Jadi pada dasarnya tubuh itu memiliki kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh ini fungsinya sebagai pelindung tubuh kita dari kuman, virus dan bakteri. Pada anak-anak yang alergi ini, harusnya kekebalan tubuh hanya bereaksi pada benda-benda asing tadi. Tetapi pada anak alergi ini, kekebalan tubuhnya bereaksi pada sesuatu yang gak jahat gitu. Dan bereaksi berlebihan dan memperlakukan hal tersebut seperti musuh” jelas dr. Tiara

Gejala dan Ciri Alergi Pada Bayi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, alergi adalah reaksi berlebihan tubuh terhadap zat asing yang disebut alergen. Reaksi ini dapat memanifestasikan diri dalam berbagai bentuk gejala yang dapat menyerang seluruh sistem tubuh.

Berdasarkan wawancara dengan dr. Tiara, gejala alergi sangat beragam dan dapat muncul di berbagai bagian tubuh. Beberapa gejala yang umum ditemui adalah:

  • Alergi Kulit:
    • Ruam: Muncul bercak merah atau bentol-bentol pada kulit yang seringkali terasa gatal.
    • Urtikaria: Benjolan merah pada kulit yang dapat muncul dan hilang dengan cepat.
    • Bengkak: Pembengkakan pada area tertentu, seperti wajah, bibir, atau mata.
  • Alergi Saluran Cerna:
    • Diare: Buang air besar encer atau berulang kali.
    • Muntah: Rasa mual dan muntah yang hebat.
    • Sakit perut: Rasa nyeri atau kram pada perut.
    • Darah dalam tinja: Terkadang, alergi makanan berat dapat menyebabkan darah dalam tinja.
  • Alergi Saluran Napas:
    • Pilek: Hidung berair atau tersumbat.
    • Bersin-bersin: Bersin yang berulang-ulang.
    • Batuk: Batuk kering atau berdahak.
    • Sesak napas: Kesulitan bernapas.

Salah satu kunci dalam mengelola alergi adalah dengan mengenali pemicu atau alergen yang menyebabkan reaksi alergi. Seperti yang ditekankan dr. Tiara, orang tua atau pengasuh seringkali dapat mengidentifikasi pemicu alergi pada anak mereka. Misalnya, jika seorang anak selalu mengalami diare setelah mengonsumsi susu sapi, maka susu sapi kemungkinan besar adalah alergennya.

Bentengi Bayi Dari Alergi Dengan ASI

ASI, atau air susu ibu, merupakan makanan terbaik dan paling lengkap untuk bayi. Selain menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan, ASI juga berperan penting dalam melindungi bayi dari berbagai penyakit, termasuk alergi.

Kandungan antibodi dalam ASI membantu bayi melawan infeksi dan membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat. Selain itu, komposisi nutrisi ASI yang seimbang dan mudah dicerna serta adanya probiotik alami membantu menyehatkan saluran pencernaan bayi dan mengurangi risiko terjadinya reaksi alergi.

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi sangat dianjurkan. Hal ini karena ASI eksklusif dapat mencegah alergi makanan, atopik dermatitis, dan membantu membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat pada bayi.

“ASI itu sendiri sebenarnya memiliki kandungan yang memberikan proteksi anak-anak dari alergi. Jadi justru, kalau bayi-bayi yang mendapatkan ASI eksklusif biasanya jarang alergi. Bahkan menjadi proteksi dimasa depannya juga menjadi lebih jarang alerginya” jelas dr. Tiara

Narasumber : dr. Tiara Nien Paramita, Sp.A

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan