preloader
NYERI HAID: WAJAR ATAU TIDAK?

NYERI HAID: WAJAR ATAU TIDAK?

Dokter spesialis Obsgyn RSAB Harapan Kita Dr. dr. Agus Supriyadi, Sp.OG-KFER., M.Kes., MPH menjelaskan bahwa nyeri haid yang dianggap normal umumnya bersifat ringan hingga sedang dan hanya berlangsung selama beberapa hari pertama menstruasi. Nyeri ini biasanya terasa seperti kram perut bagian bawah dan dapat diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas. Banyak wanita yang mengalami nyeri saat menstruasi. Lantas, seberapa wajar nyeri haid itu?

 “Wanita itu selalu mengalami haid namun tidak semua wanita yang haid mengalami nyeri. Bila nyeri itu hanya sesaat, sifatnya hanya kadang-kadang. Dikatakan haid normal kalau nyerinya masih tidak mengganggu kegiatan sehari-hari. Tapi manakkala nyeri haid itu selalu timbul setiap kali haid, atau menjelang haid sesudah haid. Intensitasnya semakin berubah, dan derajat nyerinya semakin bertambah itulah yang harus diwaspadai” ujar dr. Agus

Nyeri haid yang perlu diwaspadai adalah nyeri yang:

  • Terjadi setiap kali menstruasi: Jika nyeri selalu muncul setiap kali haid, kemungkinan ada kondisi medis yang mendasarinya.
  • Meningkat intensitasnya: Nyeri yang semakin parah dari waktu ke waktu perlu diwaspadai.
  • Mengganggu aktivitas sehari-hari: Nyeri yang sangat hebat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti bekerja atau sekolah, perlu segera ditangani.
  • Diiringi gejala lain: Nyeri haid yang disertai gejala lain, seperti demam, mual, muntah, diare, atau perdarahan yang sangat banyak, perlu segera diperiksakan ke dokter.

Nyeri haid yang ringan mungkin masih dianggap normal, namun jika nyeri haid sudah mengganggu aktivitas sehari-hari dan intensitasnya semakin meningkat, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dengan penanganan yang tepat, Anda dapat menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan bebas dari nyeri haid.

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan