
OBESITAS SELAMA HAMIL, WAJAR ATAU TIDAK?
Obesitas saat hamil adalah kondisi yang perlu mendapat perhatian serius karena dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Meski kenaikan berat badan selama kehamilan merupakan hal yang normal, tetap ada batasan aman yang perlu diperhatikan. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang penyebab obesitas saat hamil, risiko yang ditimbulkan, serta langkah pencegahan obesitas selama hami.
Apakah Obesitas Selama Hamil Itu Wajar?
Selama masa kehamilan, berat badan wanita memang akan meningkat seiring pertumbuhan janin dan perubahan hormon. Namun, menurut dr. Novan Satya Pamungkas, Sp.OG-KFM, Spesialis Kandungan dan Konsultan Fetomaternal dari RSAB Harapan Kita, tetap ada batasan kenaikan berat badan agar tidak menimbulkan komplikasi berbahaya bagi ibu maupun bayi.
Rekomendasi Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Berdasarkan IMT
Kenaikan berat badan yang ideal selama kehamilan berbeda pada setiap orang dan bergantung pada Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil. Berikut rumus untuk menghitung IMT:
IMT = Berat badan (kg) / (tinggi badan x tinggi badan (m))
Berdasarkan angka IMT tersebut, berikut kisaran kenaikan berat badan yang disarankan selama kehamilan:
- IMT < 18.5 (berat badan kurang): kenaikan 12.5–18 kg
- IMT 18.5–24.9 (normal): kenaikan 11.5–16 kg
- IMT 25–29.9 (overweight): kenaikan 7–11.5 kg
- IMT ≥ 30 (obesitas): kenaikan 5–9 kg
Menjaga kenaikan berat badan dalam rentang yang sehat sangat penting untuk mendukung pertumbuhan janin dan meminimalkan risiko selama kehamilan dan persalinan.
Risiko Obesitas Selama Hamil
Jika ibu mengalami kenaikan berat badan berlebih saat hamil, risiko kesehatan akan meningkat, baik untuk ibu maupun janin. Berikut beberapa dampak negatif obesitas selama kehamilan:
1. Risiko pada Ibu
- Preeklampsia (keracunan kehamilan)
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes gestasional
- Kesulitan saat persalinan, termasuk kemungkinan melahirkan secara caesar
2. Risiko pada Janin
- Pertumbuhan janin terhambat akibat penyempitan pembuluh darah
- Berat badan lahir rendah (BBLR) jika ibu kekurangan berat badan
- Masalah perkembangan dan kecerdasan anak
Selain itu, menurut dr. Novan, kelebihan berat badan dapat mengurangi akurasi pemeriksaan USG karena lapisan lemak yang menutupi area pemeriksaan, sehingga menghambat pemantauan pertumbuhan janin secara optimal.
Penyebab Obesitas Selama Hamil
Ada beberapa faktor utama yang bisa menyebabkan ibu hamil mengalami obesitas, di antaranya:
1. Pola Makan Tidak Sehat
Konsumsi makanan tinggi kalori seperti makanan manis, berlemak, dan berminyak tanpa diimbangi nutrisi seimbang dapat menyebabkan kenaikan berat badan berlebih.
2. Kurangnya Aktivitas Fisik
Minimnya gerak tubuh membuat energi berlebih disimpan sebagai lemak, sehingga menambah berat badan secara signifikan.
3. Faktor Psikologis
Gangguan emosi seperti depresi dan kecemasan sering kali memicu kebiasaan makan berlebihan dan gaya hidup pasif yang mendukung terjadinya obesitas.
Cara Mencegah Obesitas Selama Hamil
Agar kehamilan tetap sehat dan bebas komplikasi, berikut langkah pencegahan obesitas yang disarankan:
- Persiapan kehamilan (masa prakonsepsi): Menurunkan berat badan jika sudah overweight/obesitas sebelum hamil.
- Konsultasi dengan dokter: Lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kenaikan berat badan dan pertumbuhan janin.
- Nutrisi seimbang: Konsumsi makanan kaya serat, protein, dan vitamin serta hindari makanan cepat saji.
- Aktivitas fisik ringan: Seperti jalan kaki atau senam hamil, setelah berkonsultasi dengan dokter.
- Suplementasi: Dapatkan asam folat dan vitamin D selama masa prakonsepsi untuk mendukung kehamilan sehat.
Kesimpulan
Obesitas selama hamil bukanlah kondisi yang wajar, meskipun kenaikan berat badan adalah hal yang normal dalam kehamilan. Jika tidak dikontrol dengan baik, obesitas saat hamil bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius bagi ibu dan janin. Oleh karena itu, penting bagi setiap calon ibu untuk menjaga berat badan ideal sebelum dan selama kehamilan, dengan pola makan sehat, aktivitas fisik, serta pemantauan medis yang rutin.
Mulailah kehamilan dengan sehat! Lakukan pemeriksaan prakonsepsi dan konsultasi ke dokter kandungan untuk mendapatkan saran terbaik sesuai kondisi tubuh Anda.
Narasumber : dr. Novan Satya Pamungkas, Sp.OG-KFM