preloader
PENCEGAHAN HIV DAN PERLINDUNGAN ORANG DENGAN HIV UNTUK MASYARAKAT

PENCEGAHAN HIV DAN PERLINDUNGAN ORANG DENGAN HIV UNTUK MASYARAKAT

Memahami sistem kekebalan tubuh sangat penting dalam menghadapi berbagai penyakit. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang secara khusus menyerang dan melemahkan kekebalan tubuh manusia. Virus ini menargetkan sel imun bernama limfosit CD4, yang berperan penting dalam melindungi tubuh dari infeksi. Seiring berkurangnya limfosit CD4, tubuh menjadi rentan terhadap berbagai penyakit oportunistik, kondisi ini dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Artikel ini akan membahas cara pencegahan HIV dan perlindungan bagi Orang dengan HIV (ODHIV) serta keluarganya.

Pencegahan HIV:

  • A: Abstinence (Tidak Berhubungan Seksual Sebelum Menikah): Menghindari hubungan seks pranikah adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan HIV melalui cairan mani dan cairan vagina.
  • B: Be Faithful (Setia pada Satu Pasangan): Mempertahankan kesetiaan pada satu pasangan seksual yang juga negatif HIV secara mutual mengurangi risiko penularan virus HIV secara signifikan.
  • C: Condom (Gunakan Kondom): Penggunaan kondom saat berhubungan seksual secara benar dan konsisten dapat menjadi alat pencegahan HIV yang efektif karena menghalangi pertukaran cairan tubuh.
  • D: No Drugs (Tidak Menggunakan Narkoba): Menghindari penggunaan narkoba, terutama melalui jarum suntik, sangat penting karena penularan HIV dapat terjadi melalui berbagi jarum yang terkontaminasi. Pastikan prosedur medis seperti tato dan tindik dilakukan dengan alat steril sekali pakai untuk mencegah risiko penularan infeksi HIV.
  • E: Education (Edukasi tentang HIV): Peningkatan kesadaran dan edukasi masyarakat tentang HIV, termasuk penyebab HIV, cara penularan HIV, dan cara pencegahan HIV, adalah kunci untuk mengendalikan penyebaran virus ini.

Perlindungan Pasien HIV dan Keluarganya:

Perlindungan bagi Orang dengan HIV (ODHIV) dan keluarga tidak hanya fokus pada pencegahan penularan lebih lanjut, tetapi juga pada kualitas hidup ODHIV. Terapi Antiretroviral (ARV) berperan penting dalam menekan jumlah virus HIV dalam tubuh ODHIV. Dengan jumlah virus HIV yang rendah (viral load tidak terdeteksi), risiko penularan menjadi sangat minimal. Penting untuk mendukung ODHIV agar patuh pada pengobatan ARV dan menghentikan perilaku berisiko.

Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA):

Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) sangat krusial. Wanita usia subur disarankan untuk menghindari perilaku berisiko, dan wanita dengan HIV perlu merencanakan kehamilan dengan baik.

Pemeriksaan HIV pada ibu hamil adalah langkah wajib. Strategi PPIA meliputi:

  • Pemberian ARV pada ibu hamil dan menyusui dengan HIV untuk menekan viral load.
  • Persalinan yang aman, dengan operasi caesar dianjurkan jika viral load ibu masih tinggi.
  • Pemberian obat profilaksis pada bayi yang lahir dari ibu dengan HIV.
  • Pemberian ASI dengan persyaratan tertentu dan berdasarkan rekomendasi dokter.

Stop Stigma dan Diskriminasi

Stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV adalah hambatan besar dalam penanggulangan HIV. Penting untuk dipahami bahwa HIV hanya menular melalui pertukaran cairan tubuh seperti darah, cairan mani, cairan vagina, dan ASI. HIV tidak menular melalui kontak sosial sehari-hari seperti berjabat tangan, berpelukan, berbagi makanan, menggunakan toilet bersama, atau berbicara. Keluarga dan masyarakat perlu memberikan dukungan kepada ODHIV agar mereka dapat hidup normal, bersekolah, bekerja, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial.

Narasumber: dr. Meutia Gebrina, Sp.PDRSAB Harapan Kita

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan