
KENALI PENYAKIT GINJAL PADA ANAK
Penyakit ginjal pada anak merupakan kondisi serius yang dapat mengganggu tumbuh kembang dan kualitas hidup anak. Sayangnya, gejala awal penyakit ginjal seringkali tidak spesifik, seperti mudah lelah atau nafsu makan menurun, sehingga kerap terlambat terdeteksi.
Dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day), mari kita tingkatkan kesadaran tentang pentingnya mengenali dan menangani penyakit ginjal pada anak sejak dini.
Apa Itu Penyakit Ginjal pada Anak?
Penyakit ginjal pada anak terjadi saat fungsi ginjal terganggu, sehingga proses penyaringan darah dan pembuangan zat sisa melalui urine menjadi tidak optimal. Jika tidak ditangani sejak awal, penyakit ini bisa berkembang menjadi gagal ginjal kronis.
Penyebab Penyakit Ginjal pada Anak
Berbeda dengan orang dewasa, penyebab penyakit ginjal pada anak lebih banyak disebabkan oleh:
- Kelainan bawaan lahir (cacat ginjal atau saluran kemih)
- Peradangan ginjal (glomerulonefritis)
- Infeksi saluran kemih berulang
- Penyakit autoimun
- Faktor genetik
Menurut dr. Ina Zarlina, Sp.A(K):
“Gejala penyakit ginjal pada anak sering kali baru terlihat saat kerusakan sudah terjadi. Maka penting untuk waspada terhadap tanda-tanda yang muncul.”
Gejala Penyakit Ginjal pada Anak
Beberapa gejala umum yang dapat menandakan gangguan ginjal pada anak antara lain:
- Pembengkakan di wajah, tangan, atau kaki
- Sering merasa lelah, lemas, dan pucat (anemia)
- Demam berulang akibat infeksi ginjal
- Penurunan nafsu makan
- Tumbuh kembang terhambat
- Perubahan warna urine (keruh, kecokelatan, merah, atau ungu)
- Warna kulit pucat dan tubuh pendek dibanding usia sebaya
Pembengkakan terjadi karena kehilangan protein albumin melalui urine, akibat kebocoran filter ginjal akibat inflamasi atau autoimun.
Dampak Penyakit Ginjal terhadap Tumbuh Kembang Anak
Penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan:
- Anemia kronis
- Pertumbuhan terhambat (anak menjadi pendek)
- Gangguan pubertas (keterlambatan tanda seks sekunder)
- Malnutrisi akibat asam tubuh meningkat dan penyerapan nutrisi terganggu
- Penurunan daya konsentrasi dan kecerdasan
Cara Deteksi Penyakit Ginjal pada Anak
Beberapa tes sederhana untuk mendeteksi penyakit ginjal pada anak meliputi:
- Pemeriksaan tekanan darah
- Tes urine: warna, jumlah, dan kandungan protein
- Tes darah: kadar kreatinin dan ureum
- USG ginjal: melihat struktur dan ukuran ginjal
- Biopsi ginjal: bila diperlukan, untuk melihat kerusakan jaringan ginjal
Penanganan Penyakit Ginjal pada Anak
Penanganan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat kerusakan ginjal:
- Obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah, infeksi, atau peradangan
- Diet khusus rendah protein dan natrium
- Cuci darah (dialisis) jika terjadi gagal ginjal
- Transfusi darah untuk mengatasi anemia berat
- Operasi pada kasus kelainan struktural ginjal
- Transplantasi ginjal pada kondisi gagal ginjal kronik tahap akhir
“Jika terdeteksi sejak awal, pengobatan penyakit ginjal dapat mencegah komplikasi dan menjaga tumbuh kembang anak tetap optimal,” jelas dr. Ina.
Pencegahan Penyakit Ginjal pada Anak
Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan orang tua:
- Rutin memeriksakan kesehatan anak
- Menjaga kebersihan saluran kemih anak (terutama pada bayi dan balita)
- Memberikan nutrisi seimbang dan cukup cairan
- Waspada terhadap infeksi saluran kemih berulang
- Jangan menyepelekan gejala bengkak atau perubahan warna urine
Kesimpulan
Penyakit ginjal pada anak bukanlah vonis akhir jika ditangani dengan cepat dan tepat. Orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengenali gejala sedini mungkin. Dengan deteksi dan penanganan dini, anak tetap memiliki harapan hidup sehat dan tumbuh kembang optimal.
Narasumber: dr. Ina Zarlina, Sp.A(K) – RSAB Harapan Kita