preloader
Penyakit Jantung Bawaan Pada Bayi Baru Lahir

Apa itu Penyakit Jantung Bawaan

Dr. dr. Suprohaita, Sp.A(K), M.Epid dokter spesialis anak subspesialis jantung anak RSAB Harapan Kita, menjelaskan bahwa Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah kelainan struktur jantung dan atau pembuluh darah besar yang terjadi sejak lahir. Kelainan ini sudah ada sejak di dalam kandungan dan tidak termasuk kardiomiopati (penyakit otot jantung) atau gangguan irama jantung.

“Jadi kelainan dari struktur jantung dan atau pembuluh darah besar intrathorax yang terjadi di dalam kandungan. Jadi sebenarnya sudah terjadi di dalam kandungan dan itu tidak termasuk kardiomiopati atau fungsi yang turun atau gangguan ini ya irama” kata  dr. Suprohaita

Diagnosis Prenatal

Kabar baiknya, kemajuan teknologi medis memungkinkan deteksi dini PJB melalui diagnosis prenatal. Diagnosis prenatal PJB adalah proses pemeriksaan yang dilakukan pada ibu hamil untuk mendeteksi adanya kelainan struktur jantung pada janin.

“Karena kita tahu pembentukan jantung itu di 3 bulan pertama. Sehingga sebenarnya kalau kita punya alat bantu ekokardiografi fetal dan dokternya juga sudah belajar ekokardiografi serta sebenarnya diagnosis prenatal sudah bisa ditegakkan” Jelas dr. Suprohaita.

Jika diagnosis prenatal PJB menunjukkan kelainan pada janin, tim medis akan mendiskusikan pilihan pengobatan yang tersedia dengan orang tua. Pilihan pengobatan akan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kelainan.

Diagnosis prenatal PJB merupakan langkah penting untuk mendeteksi dini kelainan struktur jantung pada janin. Deteksi dini PJB dapat membantu meningkatkan peluang hidup bayi dan memberikan waktu bagi orang tua dan tim medis untuk mempersiapkan diri.

Tanda-tanda PJB

Meskipun PJB dapat terjadi pada bayi tanpa menunjukkan gejala, penting bagi orang tua untuk mewaspadai tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan adanya penyakit ini. Berikut beberapa tanda PJB yang perlu diperhatikan:

Sianosis (Biru):

  • Warna kebiruan pada lidah, sekitar mulut, dan area sentral (sianosis sentral).
  • Biru pada bibir, namun perlu diingat bahwa bibir biru bisa disebabkan oleh hiperpigmentasi dan bukan selalu sianosis.

Sesak Napas:

  • Bayi terlihat kesulitan bernapas, napas cepat, dan ada cekungan di dada (retraksi).

Gejala Lainnya:

  • Berat badan tidak naik.
  • Jantung berdetak kencang.
  • Denyut nadi terasa berdesir di area jantung.
  • Bunyi bising pada jantung (tidak selalu menandakan kebocoran jantung).
  • Kesulitan menyusui (interaktif feeding).

Skrinning Awal PJB

Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan bayi baru lahir, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan kebijakan baru yang mewajibkan skrining hipotiroid kongenital dan PJB kritis pada bayi usia 1-20 jam. Kebijakan ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam deteksi dini penyakit-penyakit tersebut.

Salah satu metode skrining yang umum digunakan adalah dengan menggunakan pulse oximeter. Alat ini berfungsi untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah. Bayi dengan PJB kritis seringkali memiliki kadar oksigen yang rendah, sehingga pemeriksaan dengan pulse oximeter dapat membantu mendeteksi adanya kelainan jantung.

Dokter anak berperan penting dalam mengkonfirmasi diagnosis PJB yang dicurigai berdasarkan hasil skrining pulse oximeter. Pemeriksaan echokardiografi merupakan gold standard untuk mendiagnosis PJB dan menentukan jenis serta tingkat keparahan kelainan jantung.

Penanganan PJB

Terdapat berbagai pilihan penanganan untuk PJB, mulai dari pengobatan medis hingga prosedur intervensi. Beberapa pilihan penanganan yang umum disebutkan dr. Suprohaita adalah:

  • Obat-obatan: Obat-obatan seperti prostaglandin dan obat gagal jantung dapat digunakan untuk menstabilkan kondisi bayi dan mempersiapkannya untuk tindakan selanjutnya.
  • Prosedur Intervensi: Prosedur intervensi seperti kateterisasi jantung dapat digunakan untuk menutup lubang jantung, melebarkan pembuluh darah, atau memasang stent.
  • Operasi Bedah: Operasi bedah merupakan pilihan terakhir jika prosedur intervensi tidak berhasil atau jika PJB terlalu kompleks untuk ditangani dengan cara lain.

Penyakit Jantung Bawaan merupakan kondisi yang kompleks dan memerlukan penanganan yang tepat. Tidak semua PJB memerlukan operasi bedah. Dengan kemajuan teknologi medis, semakin banyak pilihan penanganan yang tersedia untuk bayi dengan PJB. Keputusan untuk melakukan tindakan medis harus diambil secara individual berdasarkan kondisi masing-masing pasien.

Narasumber : Dr. dr. Suprohaita, Sp.A(K), M.Epid

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan