preloader
KENALI KUSTA PENYAKIT MENULAR YANG SERING DISEBUT PENYAKIT KUTUKAN

KENALI KUSTA PENYAKIT MENULAR YANG SERING DISEBUT PENYAKIT KUTUKAN

Kusta masih menjadi penyakit yang kerap menimbulkan stigma dan salah kaprah di masyarakat. Tidak sedikit orang yang menyebut penyakit kusta sebagai penyakit kutukan, padahal secara medis, kusta adalah penyakit infeksi kronis yang bisa disembuhkan dan tidak mudah menular.

Apa Itu Penyakit Kusta?

Kusta atau lepra adalah penyakit infeksi menahun yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini terutama menyerang kulit, saraf perifer, mata, dan saluran pernapasan atas. Meski sudah ada sejak ribuan tahun lalu, kusta masih ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut dr. Nanny Shoraya, Sp.KK, FINSDV dalam siaran live Radio Kesehatan (3/2/2022):

“Kusta tidak mudah ditularkan karena masa inkubasinya panjang. Namun, penyakit ini dapat menular melalui kontak erat dan lama, terutama melalui saluran napas.”

Siapa yang Rentan Terkena Kusta?

Anak-anak cenderung lebih rentan tertular kusta karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa. Adapun faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan tertular kusta antara lain:

  • Tinggal di daerah endemik kusta
  • Kontak erat dan berkepanjangan dengan penderita kusta
  • Kondisi lingkungan yang buruk (tidak higienis, kekurangan air bersih)
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Kelainan genetik terkait daya tahan tubuh

Catatan penting: Pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik (MDT) secara teratur tidak lagi menularkan penyakitnya kepada orang lain dan dapat hidup normal.

Gejala Penyakit Kusta yang Perlu Diwaspadai

Gejala awal penyakit kusta sering kali tidak disadari. Beberapa tanda umum kusta meliputi:

  • Bercak kulit putih (hipopigmentasi) atau gelap (hiperpigmentasi)
  • Mati rasa atau baal pada area kulit
  • Kulit kering, kaku, dan tidak berkeringat
  • Luka yang tidak terasa sakit
  • Melemahnya otot tangan atau kaki
  • Gangguan penglihatan

Jenis-Jenis Penyakit Kusta

Kusta dibagi menjadi dua klasifikasi berdasarkan jumlah dan persebaran lesi kulit:

  1. Pausi Basiler (PB)
    • Lesi berjumlah 1–5
    • Menyerang satu cabang saraf
    • Rasa kebas/baal terasa jelas
  2. Multi Basiler (MB)
    • Lesi lebih dari 5
    • Dapat menyerang banyak cabang saraf
    • Kebas/baal lebih tersebar dan sulit dikenali

Pengobatan Penyakit Kusta

Penyakit kusta bisa disembuhkan secara total jika:

✅ Dideteksi dan ditangani sejak dini
✅ Pengobatan dijalani dengan disiplin
✅ Nutrisi tubuh dijaga dengan baik

Pengobatan kusta menggunakan kombinasi antibiotik dalam jangka waktu 6 bulan hingga 2 tahun, tergantung jenis dan tingkat keparahannya. Penanganan yang tepat juga mencegah terjadinya komplikasi dan kecacatan permanen.

Mengapa Kusta Masih Dikenal Sebagai Penyakit Kutukan?

Istilah “penyakit kutukan” berasal dari mitos dan kurangnya edukasi. Banyak penderita kusta mengalami diskriminasi dan dijauhi karena kesalahpahaman tentang cara penularannya.

Padahal, penyakit kusta bukanlah kutukan, melainkan penyakit menular biasa yang dapat disembuhkan. Edukasi masyarakat menjadi kunci untuk menghentikan stigma dan mempercepat deteksi serta pengobatan kusta di Indonesia.

Kesimpulan

Kusta memang penyakit menular, tapi bukan penyakit kutukan. Jika ditangani sejak awal, kusta tidak akan menyebabkan kecacatan dan tidak menular ke orang lain. Maka dari itu, penting untuk mengenali gejalanya, menjaga daya tahan tubuh, serta tidak ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.

💡 Ayo hilangkan stigma, dukung penyembuhan, dan sebarkan informasi yang benar tentang kusta.

Narasumber: dr. Nanny Shoraya, Sp.KK, FINSDVRSAB Harapan Kita

Terwujudnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman dan berkualitas dengan pelayanan unggulan Birth Defect Integrated Center (BIDIC), Perinatal Terpadu dan Rujukan, dan Teknologi Reproduksi Berbantu melalui kerjasama tim, jejaring, dan sistem rujukan serta terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan